1.
Latar Belakang Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini didirikan pada tahun 1940
dalam bentuk pengajian di musholah oleh KH. Yasin bin Abdul Ghoni, kemudian KH.
Imron Fathullah membuka MADIN ( Madrasah Diniyah) pada tahun 1953. Beliau
mempunyai satu istri dan lima orang anak. Nama istri beliau adalah Nyai. Hj.
Zakiyah. Pondok pesantren putri didirikan pada tahun 1963, dan pondok pesantren
putra didirikan pada tahun 1980. KH. Abdul Mujib Imron adalah anak ke-4 KH.
Imron Fathullah. KH. Abdul Mujib Imron mulai memimpin pondok pesantren ini
sejak tahun 1990.. beliau mempunyai satu istri dan dikaruniai lima orang anak.
Nama istri beliau adalah Hj. Nanik Asnawati. Pondok Pesantren Miftahul Ulum
Al-Yasini sekarang berusia kurang lebih 57 tahun.
2.
Alasan Memilih Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini
Adapun alasan
saya memilih Pondok Pesantren Miftahul Ulum AlYasini:
Pertama, dalam rangka observasi tugas mata kuliah “ Akhlak Tasawuf”. Kedua,
sebenarnya saya mau observasi di Pondek Modern Al-Amanah ( tempat saya mondok
sewaktu tsanawiyah dan aliyah) yang berada di Sulawesi. Berhubung waktu dan
kondisinya tidak memungkinkan untuk observasi disana maka dari itu saya
memutuskan untuk observasi disini. Ketiga, kebetulan saya dan
teman-teman diajak liburan ke Pasuruan, dan ternyata teman yang mengajak saya
mempunyai dua pondok sebelum menduduki bangku perkuliahan. Pada akhirnya saya
memutuskan untuk observasi di pondok tersebut bersama dua orang teman saya.
1.
Biografi Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini
Nama
lengkap beliau adalah KH. Abdul Mujib Imron, M.H.I. lahir pada tanggal
15 januari 1966 M. Di Sidogiri pasuruan.
A.
Pendidikan
Ø SDN Sambisira pasuruan
Ø Mts Sidogiri Pasuruan
Ø MA Tambak Beras Jombang
Ø S.1 Widyagama Malang Jurusan Hukum
Ø S.2 Widyagama malang Jurusan Hukum
Setelah selesai S.2, beliau langsung
mengabdikan diri di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini. Beliau sering
kelur negri dan bahkan sudah banyak tempat yang dikunjungi oleh beliau, karena
sering keluan negri, beliau jadi banyak mengetahui tentang kebiasaan orang luar
terutama di Barat.
Selama beliau jadi pengasuh Pondok
Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini, Pondok ini dijadikan tempat perkumpulan NU
se-jatim selama dua periode. Dan sering kedatangan tamu dari pusat.
2. Lokasi Pondok Pesantren Miftahul ulum Al-Yasini
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini berada di Pasurun
Areng-areng Wonorejo. Alamat Ngabar Keraton Pasuruan.
3. Perkembangan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini
Perkembangan Pondok Pesantren Miftahul Ulum
Al-Yasini, setiap tahunnya mengalami kemajuan. Jumlah santriwan dan
santriwatinya pun bertambah banyak, dan jumlahnya sekitar kurang lebih seribu
santri. Fasilitas belajar mengajar juga semakin meningkat, begitu pula dengan
gedung-gedung asrama dan sekolah semakin bertambah.
Setiap tahun ada
pendelegasian-pendelegasian bagi santriwan dan santriwati yang berprestasi
tingkat SLTA menuju beasiswa di beberapa perguruan tinggi. Salah satunya ada
yang dikirim ke IAIN, dan jumlahnya kurang lebih dua puluh orang. Selain
dikirim ke IAIN, ada juga yang dikirim ke ITS, IAIN Wali Songo, IAIN Sunan
Qudus, UGM, dan bahkan ada yang dikirim ke luar negri, seperti Al-Azhar dan
dibeberapa tempat lain.
4. Kondisi Ketika Datang
Suasana ketika pertama kali kami tiba di
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini, santriwan dan santriwati baru pulang
dari sekolah formal. Kami langsung menuju ke asrama putri, dan sambutan hangat
diberikan kepada kami, ketika kami berkunjung ke kamar khusus Bahasa Arab.
Setelah kami ke kemar khusus Bahasa Arab,
kami pun menuju ke kamar para asatidzah. Disini juga kami disambut dengan
senang hati, para asatidzah sangat senang dengan kedatangan kami, dan ini
terlihat ketika para asatidzah merespon maksud dari tujuan kedatangan kami ke
pondok ini. Para asatidzah berusaha mempertemukan kami dengan Kepala Madrasah
Diniyah dan Pengasuh Pondok pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini.
Pada awal kesempatan, kami terlebih
dahulu wawancara kepada Kepala Madrasah
Diniyah. setelah itu, kami langsung menuju ke kediaman Pengasuh Pondok
Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini. Disini pun kami disambut dengan senang hati,
dan beliau pun bertanya akan tujuan kami. Setelah mengetahui tujuan kami,
beliau langsung mengarahkan kepada kami agar menuju ke Kantor Yayasan pondok
Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini.
Setelah selesai wawancara, kami langsung
berpamitan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul ulum Al-Yasini, dan ketika
kami hendak keluar dari pintu Kantor Yayasan, beliau memanggil kami seraya
berkata:
مَنْ جَدَّ وَجَدَ
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia“
5. Pembelajaran Tentang Akhlak Tasawuf
Adapun Pembelajaran Tentang Akhlak Tasawuf
di Pondok Pesantren Miftahul ulum Al-Yasini, hanya dikhususkan bagi santriwan
dan santriwati salafiyah dan tidak diajarkan kepada santriwan dan santriwati
Madrasah Diniyah.
Di pondok-pondok pesantren salafiyah tidak
diajarkan tentang akhlak tasawuf, melainkan tasawuf saja. Sedangkan akhlak
tasawuf itu diajarkan ketika kita duduk di bangku perkuliahan.
Pembelajaran tasawuf di pondok pesantren
salafiyah ini tidak jauh berbeda dengan pembelajaran di pondok-pondok salafiyah
lainnya. Tasawuf mengajarkan bagaimana cara mensucikan diri, meningkatkan
akhlak, dan cara membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mencapai
kehidupan abadi.
6. Pendidikan Akhlak Menurut Pengasuh
A. Pengertian Akhlak
Akhlak menurut kontekstual yaitu perilaku menghormati,
yang dapat mengangkan harkat dan martabat orang lain. Akhlak bisa disebut
dengan keprawiraan yaitu sesuatu sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang
mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan.
Ciri-ciri akhlak itu sendiri yaitu sebagai berikut:
a. Tertanam kuat dalam jiwa seseorang
b. Dilakukan dengan mudah dan tanpa berfikir (mempertimbangkan)
c. Tanpa paksaaan dari luar melainkan timbul dari diri sendiri
d. Sungguh-sungguh dan tidak bersandiwara
e. Ikhlas Lillahi Ta’ala
Ada beberapa dalil tentang Akhlak yaitu
sebagai berikut:
1.إنمّا
بعثت لأتمّم مكارم الأخلاق
2.إنّك لعلى خلق عظيم
3.أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم
خلقا
B. Cara Menerapkan Akhlak
a. Akhlak Kepada Allah
Bagaimana etika atau akhlak kita kepada
sang pencipta, yaitu dengan cara kita menjalankan perintah Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Bukan hanya perintah itu saja, melainkan kita juga harus
bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kita.
b. Akhlak Kepada Ciptaan allah
Bagaimana akhlak kita terhadap sesama orang
yang lebih tua dari kita, yaitu dengan cara memuliakan dan menghormati, berkomunikasi
dengan baik, dan menjaga lisan dan tangan, karena lisan dan tangan itu sendiri
dapat menentukan akhlak ses orang. Mengayomi dan menyayangi yang lebih muda
dari kita. Berperilaku dan bisa menempatkan diri.
c. Akhlak Kepada Hewan, Tumbuh-tumbuhan,dan Bumi
Bagaimana kita harus berakhlak pada bumi,
yaitu dengan cara memanfaatkan apa yang dihasilkan oleh bumi dengan
sebaik-baiknya dan tidak menyalah gunakan. Begitupula dengan hewan, kita tidak
boleh memaksakan diluar kemampuannya. Seperti membajak sawah, ladang dan lain
sebagainya tanpa istirahat.
3. Faktor yang Menyebabkan Merosotnya Akhlak
a. Perkembangan zaman yang semakin modern dan canggih.
b. Pengaruh luar yang eksternal, seperti internet, ICT dll.
c.
Media-media
yang tidak memiliki unsur pendidikan.
d. Pengaruh dari teman luar maupun dalam.
e. Kurangnya kesadaran dari diri sendiri.
Simpulan
Akhlak menurut kontekstual yaitu perilaku menghormati, yang dapat
mengangkan harkat dan martabat orang lain. Akhlak bisa disebut dengan
keprawiraan yaitu sesuatu sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang
mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa melakukan pemikiran dan pertimbangan.
Tasawuf mengajarkan bagaimana cara mensucikan diri,
meningkatkan akhlak, dan cara membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk
mencapai kehidupan abadi.
Ada beberapa dalil tentang Akhlak yaitu
sebagai berikut:
1.إنمّا
بعثت لأتمّم مكارم الأخلاق
2.إنّك لعلى خلق عظيم
3.أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم
خلقا
Oleh : Laila Mufidah
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.