Fadil
adalah seorang pemuda yang tinggal di daerah Sumatera barat, dia memiliki sifat
keingintahuan yang sangat tinggi sehingga sering muncul berbagai pertanyaan
dipikiranya. Stiap pagi dia selalu melihat televise untuk menunggu acara
favoritnya yaitu sajian berita pagi, pada hari itu dia melihat bahwa di
Sumatera bagian timur sedang terjadi hujan yang sampai mengakibatkan banjir,
diapun bertanya kepada ayahnya,
“Ayah,
kenapa disini tidak terjadi hujan, yah?”,
“Karena
hujannya habis di Sumatera bagian timur”,
“Tapi
kenapa, yah?”,
“Ya,
karena jatah hujannya sedikit”. Jawab ayah setengah bercanda.
“Kalau
sedikit kok sampai kebanjiran yah? Apa karena mereka terlalu serakah yah jadi
tidak mau berbagi hujan dengan kita?”,
“hus,
Ngawur kamu, hayoo, sini tak kasih tau.” Kemudian ayah meminta selembar kertas
untuk dibuat pesawat mainan, setelah pesawatnya jadi ayah meminta Fadil untuk
menerbangkan pesawat tersebut melintasi sebuah meja.
“Ini
maksudnya apa yah, apa dengan ini hujan akan turun?” Tanya Fadil setelah
berhasil menerbangkan pesawat melintasi meja.
“Bukan,
nanti kamu juga bakal tau sendiri”, jawab ayah enteng lalu mengajak Fadil
keluar rumah, sesampainya di halaman rumah, ayah meminta Fadil untuk
menerbangkan pesawatnya melintasi rumah, namun setelah mencobanya berulang kali
Fadil tidak pernah berhasil membuat peswatnya terbang melintasi rumah, setiap
dilemparkan, pesawanya menabrak dinding rumahnya lalu jatuh lagi didepan rumah
hingga pada akhirnya dia menyerah dan berkata,
“Yah, tak
mungkin lah pesawat ini bisa melintasi rumah setinggi itu, coba ayah saja yang
lemparkan pesawat”,
Sambil
tersenyum ayahpun mengambil pesawat kertas yang masih tergeletak di halaman
rumah lalu menjelaskan semuanya,
“Fadil,
pesawat kertas ini hanyalah sebagai contoh kenapa hujan tidak terjadi di daerah
kita, pesawat kertas ini tidak mampu melintas diatas rumah karena rumahnya
terlalu tinggi sedangkan tenaga yang kamu gunakan untuk mendorongya sangat
kecil, begitu pula dengan hujan, uap air yang dibawa dari laut china tidak
dapat melewati pegunungan barisan karena gunungnya terlalu tinggi, sebelum
melewati pegunungan barisan, uap air telah mengalami kondensasi[1]
setelah mencapai ketinggian tertentu, karena udara disekitar titik-titik
air sudah tidak mampu lagi menampung, maka titik-titik air tersebut jatuh
sebelum melewati pegunungan barisan, jadi hujannya tidak sampai keseni, dalam
istilah ilmu geografi daerah kita dinamakan daerah Bayangan Hujan”.
“Jadi
yah, kalau ingin hujannya sampai kesini, kita harus memindakan gunung agar
tidak menghalangi hujan?.”
Ayah pun
tersenyum mendengar pertanyaan Fadil, lalu fadil bertanya lagi,
“Tapi
bagaimana caranya memindahkan gunung sebesar itu, yah?”
“Belajarlah
yang rajin, suatu saat pasti kamu akan tahu caranya”.
Oleh : budairi Al-Asrori
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.