ü  Parameter Fisis

ü  Bau

Pada umumnya, air tanah yang digunakan untuk keperluan sehari-hari tidak berbau. Apabila air yang ada mengeluarkan bau, maka hal tersebut mengindikasikan adanya pencemaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Said dalam Pencemaran Air Minum dan Dampaknya bagi Kesehatan (Tanpa tahun:25), “Bau air dapat memberi petunjuk kualitas air. Misalnya, bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya algae.”

 

ü  Jumlah zat padat terlarut (TDS)

Said mengatakan,

TDS biasanya terdiri dari zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Bila TDS bertambah, maka kesadahan akan naik pula. Untuk air tanah atau air permukaan di dekat daerah pantai TDS biasanya mempunyai korelasi dengan kadar salinitas atau konsentrasi garam (NaCl). Selanjutnya, efek TDS ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah kesadahan tersebut.

ü  Kekeruhan

Air yang baik digunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah air yang tidak keruh (jernih). Kekeruhan disebabkan oleh tersuspensinya benda padat ke dalam air. Kalau kekeruhan tersebut disebabkan oleh mikroba yang bersifat patogen, maka akan berbahaya bagi kesehatan sebagaimana yang dikemukaan oleh Said dalam Pencemaran Air Minum dan Dampaknya bagi Kesehatan (Tanpa tahun: 26), “Kekeruhan air dapat disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang bersifat organik... Hal ini tentu bahaya bagi kesehatan, bila mikroba itu patogen”.

ü  Rasa

Air minum biasanya tidak berasa (tawar). Air yang berasa (tidak tawar) menunjukkan kandungan berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa yang sering ada di dalam air antara lain yakni rasa logam/amis, rasa pahit, asin, dan lain sebagainya. Pengaruh rasa terhadap kesehatan tergantung dari penyebab timbulnya rasa tersebut (Said:26).

ü  Suhu

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, temperatur yang tinggi dapat mempercepat reaksi biokimia di dalam saluran/pipa (Said:26).

ü  Warna

Warna dapat disebabkan adanya tanin dan asam humus yang terdapat secara alamiah di dalam air rawa, berwarna kuning muda sampai coklat kehitaman menyerupai teh, atau juga dapat disebabkan oleh koloid dari oksida besi atau oksida mangan. Zat warna organik (asam humus) dapat bereaksi dengan senyawa khlor membentuk senyawa trihalomethan yang bersifat karsinogen (Said:27)

ü  Ph

Air minum sebaiknya netral tidak asam/basa untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi pada saluran/pipa. Air merupakan bahan pelarut yang baik sekali, maka dibantu dengan Ph yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai element kimia yang dilaluinya (Said:27).

ü  Parameter Kimia

ü  Nitrat

ü  Parameter Biologis

ü  E. Coli

Post a Comment

Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.