Saat seorang bayi lahir, tidak hanya bayi merah yang lahir, tetapi juga seorang Ibu baru yang lahir dari seorang perempuan. Dunia Ibu tentu sangat berbeda dengan dunia perempuan. Menonton drama korea Birthcare Center membuatku teringat dengan njungkir waliknya aku mengasuh si K di masa-masa awal pasca kelahiran. Drama Korea Birthcare Center mengingatkanku dengan realita dunia ibu-ibu.

Aku bukan penikmat drama korea, memang. Biasanya aku baru menonton drama Korea setelah ada ulasan rekomendasi yang sekiranya bisa menghiburku. Hahaha. Aku mungkin punya beberapa list drakor favorit, tetapi aku enggak ingat sama sekali nama-nama aktor drakor favorit. Boro-boro ngelist aktor drakor favorit, lha wong ngapalin nama tokohnya saja aku payah. 



Birthcare Center dan Bagaimana Ibu Menyiapkan Kelahiran

Ada ibu yang sibuk dengan karirnya dan tidak menjalani kehamilan seperti biasanya, tidak ada perbedaan antara sebelum hamil dan sesudah hamil. Oh Hyu Jin, seorang wanita karir yang melahirkan tidak lama setelah dirinya diangkat sebagai direktur eksekutif. Ketubannya pecah saat ia menemui klien untuk menandatangani surat kerjasama pemasaran produk di bandara.

Oh Hyu Jin tidak mempersiapkan apa-apa untuk kelahirannya. Suaminya lah yang menyiapkan semuanya, termasuk perlengkapan bayi lahir. Ia tidak mengerti sama sekali tentang prenatal yoga, pendidikan saat berada di kandungan bahkan stimulasi selama kehamilan pun ia nge-blank. Boro-boro memperdengarkan musik klasik yang merangsang otak bayi, ia menghabiskan malam-malamnya dengan menonton film horor. Hahaha

Di Serenity, Jo Eun Jung menjadi seorang Ibu dengan kasta tertinggi. Always rapi dan tampil sempurna dengan keluarga yang dicitrakan sebagai keluarga harmonis dengan anak-anak manis, suami penyayang dan Ibu yang ibu banget. Ehm, maksudnya, Ibu yang tampil sempurna, mengasuh anak sendiri dengan segambreng standar pengasuhan. 

Namun dibalik itu, Jo Eun Jung ternyata mengalami apa yang dialami ibu-ibu umumnya; lelah, bosan, jenuh dan puyeng dengan tingkah laku anak-anak kembarnya. Ya, bayangkan saja punya anak kembar super aktif dan nambah bayi lagi, harus tampil rapi karena suaminya adalah seorang aktor sekaligus atlet yang sedang berada di puncak karir. 😅

Suami Serba Salah yang Tak Pernah Benar

Writernim sepertinya melakukan studi mendalam karena part suami yang serba salah tak pernah benar setelah ibu melahirkan adalah nyata adanya. Disajikan dengan gaya komedi yang segar, scene dimana para suami curhat pagi-pagi di kafe mengingatkanku akan perlakuanku ke abah K. Iya, deh, iya, aku nyalah-nyalahin suami terus. 😆

Suami ingin menyenangkan istrinya dengan membuat pesta kejutan paska kelahiran, eh, dikira merayakan sialnya ia menjadi seorang ibu. Suami yang menjaga jarak, dikira punya selingkuhan baru. Dekat disemprot trus, jaga jarak dicurigai. Wkakakakka. Nasib!

Setiap Ibu, Apapun Pilihannya, Rasa Sayang ke Anak adalah Nyata Adanya

Entah sejak kapan working mom vs full time mom at home mengudara. Entah ide siapa pula yang pertama kali membandingkan dalamnya rasa sayang ibu pekerja dengan ibu rumah tangga terhadap anak.

Drakor Birthcare Center rupanya ingin menyudahi perang antar ibu ini. Mau tetap bekerja atau mengurus anak penuh waktu, ibu tetaplah Ibu yang rasa sayang kepada anaknya melebihi apapun.

Selain working mom vs full time mom at home, Birthcare Center juga mengkritisi perang asi vs susu formula dengan gaya pemainnya yang kocak. Begitu juga dengan drama mencari pengasuh terbaik, enggak ibu rumah tangga, enggak ibu pekerja, sama-sama puyeng urusan baby sitter yang makin hari bayarannya enggak makin murah. Eh.

Drakor Birthcare Center recomended untuk Ibu-ibu baru yang sedang mencari jati diri. Penyampaiannya cakep, mendukung ibu-ibu untuk tetap bahagia apapun pilihan keputusannya. 


Post a Comment

Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.