Nama : Budairi
NIM : 104274026/A
Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh
manakah tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai itu sudah terwujud atau
terlaksana dalam usaha-usaha yang telah dijalankan (Sumadi Suryabrata,
2004:293-294).
Didalam dunia pendidikan, evaluasi digunakan untuk
mengetahui perkembangan siswa dalam belajar. Biasanya, evaluasi ini diberikan
dalam bentuk tes lisan, tes tulis, membuat karangan, dan lain sebagainya. Selanjutnya, hasil evaluasi tersebut
digunakan sebagai salah satu dasar pemetaan rancangan pembelajaran berikutnya.
Bermacam-macam cara yang digunakan guru untuk melakukan sebuah evaluasi terhadap anak
didiknya, namun tidak semua cara ini benar-benar dapat memberikan hasil yang sesuai
dengan kondisi anak didiknya yang beragam tersebut. Sebuah gambaran tentang
kekeliruan dalam menilai siswa adalah seagai berikut: siswa A mendapatkan nilai
C lalu gurunya (evaluator) menyangka kalau si siswa belum menguasai materi yang
diujikan, namun sebenarnya tidak demikian, siswa A mendapat nilai C dikarenakan
kekuatan ingatannya yang rendah.
Seorang guru hendaknya mampu mengombinasikan
beberapa cara penilaian agar kesalahan dalam memberikan suatu penilaian
terhadap siswanya dapat dikurangi. Guru dapat memadukan antara tes tulis dengan
tes lisan, tes obyektif dengan tes subyektif, tes ingatan dengan tes pemahaman
dan lain sebagaiya.
Pada umumnya di Indonesia, penilaian akhir hasil
belajar dilakukan dengan cara tes tulis (UAS/UAN), penilaian ini digunakan
untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar apakah dia sudah siap
untuk naik kelas atau tetap di kelas semula.
Kelemahan cara evaluasi model UAS dan UAN biasanya
terletak pada ketidakmampuan soal yang diujikan mendeteksi kemampuan siswa yang
sebenarnya, misalnya ketika ada siswa yang tidak lulus tes, instrument
soal-soal ini tidak dapat menjawab apakah siswa benar-benar tidak paham, apakah
hanya masalah ingatannya saja, atau mungkin ada masalah yang membebaninya,
sehingga ketika menjawab soal dia tidak mampu berkonsetrasi dengan maksimal.
Berdasarkan uraian diatas, evaluasi hanyalah
merupakan alat untuk mengukur sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar.
Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengatakan bahwa “Sebagai
alat hendaklah tetap alat, jangan sampai karena kedudukannya lalu berubah, alat
menjadi tujuan” (Sumadi Suryabrata, 2004:326). Alat yang digunakan untuk
mengevaluasi ini hendaknya memperhatikan beberapa hal, yaitu daya ingat siswa,
kecerdasan siswa, kondisi siswa, serta harus tepat antara model evaluasi dengan
tujuan evaluasi.
Referensi :
Suryabrata,
Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2008
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.