Permasalahan
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Oleh :
Budairi
NIM :
104274026 /A
Pada dasarnya setiap manusia memiliki
masalah dalam belajar, masalah tersebut ada yang ringan dan ada yang berat.
Sebagian permasalahan tersebut dapat diselesaikan sendiri, namun ada juga yang
perlu bantuan dari orang lain untuk menyelesaikan masalahnya dalam belajar
misalnya anak yang cacat secara fisik, cacat secara mental dan lain sebagainya
yang biasanya disebut dengan anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus.
Anak berkebutuhan khusus sering
dipandang rendah oleh masyarakat, sehingga ada
upaya-upaya untuk membedakan tempat bagi mereka dengan anak normal dalam
hal belajar khususnya di kelas sekolah formal. Hari kurniawan mengatakan bahwa
hampir semua sekolah (di Malang) menolak anak berkebutuhan khusus untuk sekolah
di non SLB, dengan alasan tidak ada fasilitas. Padahal, anak berkebutuhan khusus
juga ingin sekolah sama seperti anak yang normal (kompas, 2011).
Model pembelajaran dan pendidikan
untuk anak berkebutuhan khusus bermacam-macam, salah satunya adalah pendidikan
inklusi. Pendidikan Inklusi adalah
penempatan anak berkelainan tingkat ringan, sedang, dan berat secara penuh di
kelas reguler. Hal ini menunjukkan bahwa kelas reguler merupakan tempat belajar
yang relevan bagi anak berkelainan, apapun jenis kelainannya dan bagaimanapun
gradasinya ( Staub dan Peck, 1995).
Model pendidikan inklusi perlu
mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak terutama masyarakat umum yang
cenderung membedakan antara anak yang normal dengan anak yang memiliki
kelaianan. Dukungan juga diperlukan dari guru dan siswa-siswi normal yang menjadi
teman sekelas atau teman satu sekolah agar anak-anak berkebutuhan khusus ini
memiliki semangat dan lebih termotivasi karena merasa keberadaanya dihargai
oleh guru dan teman-temannya. Selain itu, dukungan juga diperlukan dari
pemerintah selaku penyelenggara pendidikan dan penyedia sarana dan prasarana
belajar.
Berdasarkan uraian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa setiap manusia memiliki masalah yang beragam dalam hal
belajar. masalah-masalah dalam belajar
yang dialami anak berkebutuhan khusus sering di pandang tidak wajar dan mereka
sering dipandang rendah oleh masyarakat.
Bermacam-macam model pendidikan untuk mengatasi masalah belajar
anak berkebutuhan khusus, salah satunya adalah model pendidikan inklusi. Model
pendidikan inklusi akan berjalan kurang maksimal apabila tidak mendapat
dukungan penuh dari masyarakat umum, siswa-siswi, guru, dan pemerintah.
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.