Perpustakaan dengan koleksi ribuan buku, bahkan ratusan ribu tentu
membutuhkan penataan yang optimal agar pengguna perpustakaan bisa menemukan
buku yang dikehendaki dengan mudah. Sayangnya, ketika pustakawan sudah maksimal
memanajemen perpustakaan, justru pengguna perpustakaan yang kurang
mengapresiasi kinerja pustakawan.
Sering kita menjumpai pengguna perpustakaan yang seenak sendiri menaruh
buku-buku yang telah ditata sedemikian rupa oleh pustakawan. Mengabaikan
susunan kode yang telah dicantumkan untuk memudahkan pencarian. Jika sudah
begini, mesin pencari yang sering disebut dengan OPAC tidak banyak membantu.
Katalog-katalog yang telah disusun hanya menjadi formalitas belaka. Akibatnya
pencarian buku semakin sulit. Sangat tidak praktis jika harus meneliti rak demi
rak untuk menemukan buku yang diinginkan. Mengunjungi perpustakaan menjadi hal
yang sangat menyebalkan. Perpustakaan tak ubahnya gudang penyimpanan buku,
kalah dengan supermarket yang menata barang-barangnya sedemikian rupa.
Mengandalkan keberadaan pustakawan bukan solusi yang tepat. Pustakawan
sudah memikul begitu banyak beban. Menyortir buku masuk-keluar, mendata
buku-buku baru, mendata koleksi yang akan ditambah, menata kembali buku-buku
kembalian di rak buku sesuai kode yang telah disusun, pun menjaga perpustakaan
tetap rapi dan menyenangkan untuk dikunjungi. Menjadi pengguna perpustakaan
yang bijak adalah solusi yang tepat. Bagaimana car amenjadi anggota
perpustakaan yang bijak? Berikut ini beberapa tips untuk menjadi pengguna
perpustakaan yang bijak.
Kembalikan buku yang telah diambil ke tempat semula, jangan diubah-ubah
meski hanya beberapa jarak. Buku telah disusun sesuai dengan kodenya.
Pengubahan letak meski hanya satu deret bisa membuat pencari buku yang lain kebingungan.
Apalagi jika sampai memindahkan buku fiksi ke rak buku ilmu komunikasi. Sering
terjadi pencarian buku yang di OPAC masih ada, tetapi tidak ditemukan di rak
seperti pada kode yang ditunjuk. Terasa konyol jika harus menyusuri setiap rak
yang ada di perpustakaan.
Beberapa perpustakaan menyediakan rak atau tempat khusus untuk buku yang
telah diambil pengguna perpustakaan. Patuhilah intruksi tersebut, hal ini lebih
memudahkan para pustakawan untuk menyusun kembali buku sesuai dengan kode buku
daripada harus menelusuri setiap rak untuk menemukan buku-buku yang tidak
sesuai dengan tempatnya. Jangan bersikap seolah-olah ingin membantu pustakawan
agar tidak repot-repot menyusun kembali buku yang telah kita ambil jika tidak
faham dengan cara menyusunnya.
Kembalikan tepat waktu. Kita mungkin tidak tahu jika ada orang lain
yang menunggu buku yang tengah kita pinjam. Bahkan terkadang calon peminjam
sampai mengintip data di OPAC dengan detail. Menengok kapan tanggal
pengembalian buku tersebut, kemudian akan datang kembali ke perpustakaan pada
tanggal pengembalian yang tertera dalam OPAC.
Jangan mencoret dan melipat kertas. Buku di perpustakaan umum bukan
buku pribadi kita yang bisa kita perlakukan seenaknya, ada pengguna lain yang
membaca buku tersebut. Coret-coretan sangat mengganggu pembaca. Coret-coretan
yang tidak perlu bisa mengganggu konsentrasi pembaca. Lipatan buku juga bisa
menyebabkan pembaca yang sensitif malas untuk membaca. Menggunakan selarik
kertas untuk mencatat hal-hal yang perlu dan membatasi halaman bisa mencegah
tangan kita mencoret-coret buku dan melipat kertas.
Jaga keutuhan halaman. Buku merupakan satu kesatuan yang apabila ada
satu halaman saja yang hilang bisa menyebabkan terputusnya penyampaian
informasi. Pemahaman pembaca menjadi tidak penuh, bahkan bisa terjadi
kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis gara-gara ada halaman yang hilang.
Pada buku fiksi, ketidaklengkapan halaman bisa membuat jalan cerita terasa
sangat ganjil. Segera sampaikan ke pustakawan jika terdapat halaman yang
terlepas untuk dijilid kembali.
Jaga buku dari air ataupun menggunakannya untuk berlindung dari terpaan
air hujan. Air akan membuat buku menjadi mudah lapuk. Untuk buku jenis
tertentu, air bisa membuat tulisan dalam buku tersebut kabur, bahkan luntur.
Buku bukan barang yang tahan banting. Buku adalah barang yang rentan, yang
harus dijaga seperti halnya barang-barang berharga lainnya.
Bersikap tenang ketika berada di perpustakaan. Perpustakaan adalah
salah satu tempat umum yang unik. Unik karena disini adalah tempat yang sangat
dianjurkan ketenangannya. Tak jarang orang berkunjung ke perpustakaan karena
ingin mendapatan ketenangan, menghindar dari tempat yang ramai untuk
mendapatkan tempat yang kondusif untuk membaca. Hargai pengunjung lain dengan
bersikap setenang mungkin di perpustakaan.
Menjadi anggota perpustakaan yang bijak bukanlah perkara yang sulit.
Dengan berperilaku seperti yang telah dipaparkan di atas kita telah turut
berkontribusi membuat perputakaan menjadi tempat yang sangat nyaman untuk
dikunjungi.
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.