"Bu, dulu waktu kecil aku gimana, sih?"
Pertanyaan standar ini masih selalu kuulang meski usia nyaris seperempat abad. Masih mending jika hanya bertanya bagaimana saat masih kecil, Kadangkala pertanyaanku mengerucut, "Bu, dulu saat aku masih sebulan apa kayak Kevin gini?" Pusinglah ibu mengingat kisah saat si bontot berusia sebulan pada dua puluh empat tahun yang lalu. Hahaha.

Kalian pasti suka mendengar kisah-kisah saat kecil, kan, hayo, ngaku! :D

Pun sekarang saat aku sudah diamanahi si K. Seringkali ada sahabat yang bertanya, "Dut, saat si K umur sebulanan pernah pilek nggak, sih?"

Errr, dasarnya pelupa, aku tidak bisa mengingat secara persis apa yang terjadi saat si K berusia satu bulan. Maka, pertanyaan sahabat tersebut hanya kujawab dengan awang-awang, entah benar terjadi saat usia sebulanan atau lebih. Hihihi.

Berbeda dengan mbak Rahma Chemist, beliau mungkin tidak akan kesulitan saat ada yang bertanya perihal kisah Salfa, anak semata wayangnya. Kisah Salfa, dari milestone perkembangan motorik hingga tinggi badan dan lingkar kepala rutin beliau arsipkan di Istana Cinta, sebuah blog yang mengusung niche seputar Bunda dan Buah Hati.


Ditanya tentang tujuan beliau membuat blog khusus serba-serbi Salfa, dengan santai mbak Rahmah menjawab:

Tujuannya adalah menjejak kenangan, karena masa-masa itu tidak akan terulang.
Aih, puitis sekali, ya. Memang, sih, kenangan serba-serbi si kecil tidak akan terulang lagi. Kegembiraan saat si kecil pertama kali tersenyum, tengkurap, merangkak hingga berlari sungguh membekas di hati.

Selain mendokumentasikan serba-serbi Salfa, di www.istanacinta.com, mbak Rahma juga menulis berbagai tips yang bisa kita jadikan acuan untuk mendidik anak. Beberapa tips ini juga ku-bookmark sebagai bekal untuk mendampingi tumbuh kembang si K. Mau tahu apa saja? Nih, simak:

Salfa Usia 18 Bulan, Rahasianya Apa?
Tips Agar Bayi tidak Rewel pada Malam Hari
Hahaha, jadi ingat saat si K rewel malam-malam. Poin gendong dengan jarik works banget, dah. :D
7 Tips Mendidik Anak di Bulan Ramadhan

Selain tips di atas, masih banyak tips lainnya yang bisa diintip langsung di blog mbak Rahma Chemist. Sila ceki-ceki sendiri yak, Temans.

Ditanya soal tips mengabadikan momen si kecil di blog, mbak Rahma menuturkan beberap poin penting jika Bunda/ Yahnda ingin mencontoh langkah mbak Rahma.

  • Pilih momen spesial yang hendak diceritakan. Hindari menceritakan hal-hal yang tidak perlu.
  • Posting milestone bisa dilakukan sesegera mungkin, tetapi jika tidak memungkinkan bisa dicatat terlebih dahulu poin-poin pentingnya.Kadang, mbak Rahma menunggu foto yang pas sesuai milestone. Mana bisa bayi disuruh akting. :p
  • Hindari menulis di depan laptop saat ada anak. Bunda bisa bekerja sama dengan Ayah jika posting di blog bersifat urgen. Bagaimanapun, anak adalah prioritas.

Hmm, hindari gadget saat bersama si kecil itu rada-rada susah, ya. Ah, elu doang kali, Dut. :p Tetapi, tidak ada salahnya untuk mulai berlatih membagi waktu agar tidak lagi bermain gadget saat membersamai si K.

Blog Istana Cinta, meski ditulis dengan tujuan untuk menjejak kenangan tentang putri mbak Rahma, bagiku, blog ini sangat bermanfaat sebagai salah satu parameter dalam memantau perkembangan anak. Pengalaman mbak Rahma dalam mengambil tindakan pada tiap jejak kenangan pun seringkali kutiru, dan, tak sedikit yang cocok untuk si K, seperti gendong pakai kain jarit.

Thank you, mbak Rahma. Meski aku jarang komentar di blog, tetapi sebenarnya aku sering menjadikan blog Mbak Rahma sebagai referensi. Berkah selalu, ya, Mbak.



6 Comments

Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.

  1. ibuku juga sering bilang, bayi terasa nyaman kalau sudah digendong pake jarik.. Mungkin seperti itu, tapi anakku kalau aku gendong kok cepet-cepet minta turun ya, apa kurang enak cara nggendongnya atau bagaimana ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Rani kurang ahli gendong kali. Hahahaha
      *komentar ibu kalo aku gendong si K obah emlulu. :p

      Delete
  2. Aku juga sering menyambangi blog istanacinta buat intip tips parentingnya :)

    ReplyDelete
  3. Ada banyak cara untuk mengabadikan masa-masa kecil. Dan Alhamdulillah, perkembangan teknologi membuatnya lebih mudah, dan tentu saja, lebih keren juga he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, dulu pakenya buku diari kali ya, mbak Wit.

      Delete

Post a Comment

Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.