Sejak usia kehamilan 23 minggu, aku sudah mengalami kontraksi palsu. Rasa sakit yang menyerang rahim hingga menembus ke tulang belakang ini akan hilang ketika aku mengubah posisi, dipijat abah K, atau kubawa tidur.
Kontraksi malam itu benar-benar beda. Rasa sakit yang menyerang jalan lahir dan rahim enggak hilang-hilang. Durasinya semakin lama semakin panjang, jarak antar kontraksi semakin lama semakin sering. Mengubah posisi tidak banyak membantu.
Aku mengecek apakah ada flek atau ketuban yang pecah, ternyata belum. Karena masih ragu apakah ini kontraksi palsu atau bukan, aku memutuskan untuk menunggu.
Jam 3 dini hari, durasi semakin panjang dan semakin sakit. Enggak tahan dengan rasa sakit yang terus berdatangan, aku mengajak abah K ke Puskesmas. Oleh bidan aku langsung diperiksa jalan lahirnya. Sesi horor yang membuatku.... Hyuh, so annoyed.
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.