15 Agustus 2019, pak Suyono memintaku untuk membeli domain. Tiga ekstensi sekaligus. Setelah domain dibeli, waktu itu, aku belum ada waktu untuk mengeksekusi ide. Masih mengerjakan proyek point to do yang akan digunakan oleh Mirambi. Sudah masuk ke tahap finishing, sih.
17 Agustus 2019 mindmap untuk rancangan Bengkel Baik pertama kali dishare. Aku dan pak Nasir memelajarinya untuk kemudian diimplementasikan ke dalam rancangan aplikasi. Tanggal 18 grand design versi kedua diluncurkan.
Aku beruntung bisa bertemu dengan pak Nasir di BengkelBaik karena beliau adalah dosen UGM yang mengambil doktoral di Taiwan. Banyak hal yang kupelajari dari beliau di bidang IT berdasarkan pengalaman beliau menekuni dunia IT selama puluhan tahun.
20 Agustus 2019 meeting pertama kali di Panasea Working Space Yogyakarta untuk finalisasi rancangan grand design yang sudah diluncurkan oleh pak Suyono. Pembahasan cukup alot. Pak Suyono meminta kami untuk merinci jenis-jenis aktivitas apa saja yang bisa dilakukan pengguna aplikasi. Aku memutuskan untuk meninggalkan banyak hal dan fokus bergabung dengan BengkelBaik karena aku percaya dengan visi pak Suyono.
Proyek-proyek klien dari Yunani, Malta, India, Australia, Singapura, Irlandia, Amerika Serikat, dan beberapa perusahaan ekspedisi dalam negeri kulepas agar aku bisa fokus totalitas mengembangkan BengkelBaik.
Salah satu hal yang membuatku semakin yakin, pak Suyono rela melepas karirnya yang sudah melesat di BPK demi merangkul bengkel-bengkel kecil agar mampu bersaing dengan bengkel besar/bengkel resmi bersama BengkelBaik.
23 Agustus, pak Suyono memberi kabar kalau mendapat undangan investor dari Surabaya. Saya diminta untuk mengerjakan aplikasi secara fullstack selama 18 hari. Aplikasi itu nantinya akan didemokan kepada investor di Surabaya.
Setelah aku berjibaku mengerjakan aplikasi untuk mengejar deadline selama 18 hari ternyata banyak cobaan yang berlaku. Salah satu cobaan yang menguras tenaga ekstra adalah Widut harus operasi gigi karena impaksi. Aku berusaha mengejar deadline dengan sepenuh tenaga dwngan ragam cobaan yang silih berganti. Hanya saja ternyata tidak bisa mencapai target. Aplikasi gagal dipresentasikan kepada investor.
16 Oktober, pak Nasir mengajukan 2 buah nama untuk membantu secara teknis pembuatan aplikasi. 2 orang ini akan membantu pembuatan aplikasi real. Bukan aplikasi asal jadi sebagaimana yang akan didemokan kepada investor di Surabaya itu. Dua orang itu masing-masing bernama Sandy dan Haris.
23 Oktober logo Bengkel Baik pertama kali diluncurkan.
Setelah Sandi dan Haris bergabung, tak lama kemudian Arkadia bagian desain juga bergabung. Kami berempat mengerjakan aplikasi dengan tekanan deadline yang sangat keras.
8 November pak Suyono memberitahu kalau mendapat undangan dari perusahaan oli di Jakarta. Kami diminta menyiapkan simulasi aplikasi menggunakan adobe XD selama 3 hari di Yogyakarta.
Tanggal 2 - 4 Desember diadakan workshop all team di Yogyakarta. Targetnya aplikasi untuk bengkel jadi. Tapi ternyata gak mencapai target.
Beberapa saat kemudian ditambah personil untuk membantu tim IT. Rahman, Hafid, dan Lendra ikut bergabung.
Hari ini, 17 Januari 2020, dengan kenekatan yang luar biasa, aplikasi Android untuk Bengkel Baik sudah aku luncurkan. Kalau lolos review oleh pihak Google maka beberapa hari ke depan akan bisa diunduh melalui playstore.
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.