Dulunya, kami membebaskan diri saat travelling. Melonggarkan aturan makan dengan jajan seketemunya. Eh, kebablasan. Saat itu aku makan mie ayam, sementara Abah K tetap makan seperti biasanya.
Hasilnya? Bukannya segar, setelah travelling malah ambruk. Diare plus biduran. Masih ditambah radang tenggorokan akut. Huhuhu.
Nangis dan kapok banget. Saat ngebolang yang aktivitasnya lebih sibuk daripada hari biasa, harusnya tetap menjaga asupan makan biar imunitas tubuh tetap terjaga
Biasanya di rumah beraktivitas dengan santai. Saat travelling bangun lebih pagi, tidur lebih malam dengan destinasi wisata segambreng. Kebutuhan nutrisi lebih banyak daripada hari biasa. Lha.... kalau makan ngawur gimana enggak ambruk badannya.
Bawa Pisau dan Toples Mungil untuk Sarapan Buah
Sarapan buah is a must. Enggak bisa ditawar. Buah adalah penjaga kondisi basa tubuh yang keren. Pun, buah cenderung praktis dan mudah didapatkan dimanapun.
Motor kami ada boks di belakang, kami manfaatkan untuk stok buah dalam sehari. Biasanya kami bawa buah yang kecil, berusia lama dan gampang dibawa kemana-mana seperti apel, pear, jeruk, mangga, manggis, anggur, jambu kristal.
Kalau perjalanan dilakukan di siang hari yang panas, jangan bawa pisang, pepaya, deh. Bakal mblenyek dan enggak layak dimakan.
Makan Real Food, Perhatikan Sinyal Tubuh
Sepengen-pengennya makan kulineran, biasanya kami membatasi dengan makan makanan real food. Kami memutuskan untuk keluar juklak Food Combining ketika menjumpai makanan lokal yang pengen banget diicipi.
Kami memutuskan berhenti untuk icip-icip ketika sinyal tubuh mulai mengirim hal yang tidak beres. Entah badan meriang, entah tenggorokan radang, entah flu. Sinyal tubuh setiap orang berbeda, jadi sering aku memutuskan untuk berhenti mencicip, abah K masih meneruskannya karena tubuhnya masih terasa sehat dan bugar.
Lagipula, kebanyakan makanan lokal masih bisa diutak-atik agar tetap sesuai prinsip makan Food Combining. Menyisihkan hewani saat makan dengan menu utama karbohidrat. Menyisihkan karbohidrat saat ingin mencicipi makanan dengan keunggulan protein hewaninya.
Tutup Hari dengan Jus Sayur tanpa Gula
Selain sarapan buah, jus sayur tanpa gula sebelum tidur adalah menu wajib dalam keseharian kami. Jus sayur ibarat pencuci usus yang menghilangkan racun atau dampak negatif dari makanan yang kami makan.
Sepanjang ngebolang dengan memperhatikan pola makan Food Combining, aku menyadari jika budget untuk jus sayur jika beli di luar ternyata lumayan. Hahahaha.
Jus sayur cukup challenging sih. Sering banget beli jus sayur tetapi rasanya awkward. Kayak beli jus tomat, tetapi ada rasa pop ice. Mungkin karena blendernya enggak dicuci bersih. Mana nyari penjual jus sayur di beberapa daerah tergolong sulit.
Ada rencana untuk beli blender portable biar tetep nge-juss gembira tanpa khawatir kecampur pop ice, coklat atau mencari penjual jus ke pelosok kota. Masih banyak travelling impian yang ingin kami nikmati bertiga dengan tetap menjaga kesehatan dan kebugaran. Blender portable menjadi salah satu wishlist untuk persiapan ngebolang lagi.
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.