EVALUASI PENGAJARAN GEOGRAFI 2012
PENGERTIAN PENGUKURAN,PENILAIAN DAN EVALUASI
Perhatikan contoh dibawah ini.
1. Kita diminta untuk memilih antara dua pensil yang tidak sama panjangnya. Maka kita akan memilih pensil yang panjang.
2. Sebelum membeli barang, seseorang akan memilih barang yang lebih baik. Apabila ingin membeli jeruk dipilihlah jeruk yang besar, kuning dan kulitnya halus.
v Pengukuran : membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu. Pengukuran bersifat kuantitaatif.
v Menilai : mengambil suatu keputusan terhadap seuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
v Evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian.
v PROSES PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
MAKNA PENILAIAN
1. Bagi Siswa.
Siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran
2. Bagi Guru
a. Dapat diketahui ketuntasan siswa
b. Dapat diketahui ketepatan materi yang disampaikan
c. Dapat diketahui metode yang digunakan tepat atau tidak
3. Bagi Sekolah
a. Berkaitan dengan hasil belajar, kondisi belajar.
b. Berkaitan dengan kurikulum dan standar hasil belajar.
TUJUAN ATAU FUNGSI PENILAIAN
1. Berfungsi selektif
2. Berfungsi diagnosti
3. Berfungsi sebagai penempatan
4. Berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
SUBYEK DAN SASARAN EVALUASI
1. Subyek Penelitian
Orang yang melaksanakan evaluasi
2. Sasaran Evaluasi.
a. Input : Kemampuan, kepribadian, sikap, inteligensi,
b. Transformasi : kurikulum, metode dan cara penilaian,sarana pendidikan/media,sistem administrasi, guru dan personil lainya.
c. Output : lulusan (achievement test), kognitif, afektif dan psikomotor.
PRINSIP DAN ALAT EVALUASI
1. Prinsip evaluasi:
Adanya trianggulasi/hubungan yang erat antara tiga komponen yaitu: (a) tujuan pembelajaran; (b) KBM; (c) Evaluasi.
2. Alat Evaluasi:
Sesuatu yang dapat digunakan untuk memper mudah seseorang untuk melaksnakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Alat disebut juga instrumen
Contoh: jika yang dievaluasi suatu ketrampilan maka maka hasilnya ............ Dan alatnya...............
TEKNIK EVALUASI:
a. Non tes
Ø skala bertingkat (rating scale)
Ø kuesioner
Ø daftar chek
Ø wawancara
Ø pengamatan
Ø riwayat hidup
b. TEKNIS TES:
a) tes diagnostik;
Ø untuk memberikan bantuan dengan tepat atas kelemahan yang ada pada siswa
Ø dilakukan terhadap siswa sebagai tes penjajakan (entering behavior, tes ke 1), tes ke dua dilakukan pada saat siswa sudah akan mulai mengikuti program, tes ketiga pada saat sedang belajar dan tes ke empat pad akhir pelajaran.
b) tes formatif;
Ø dilakukan setelah berakhirnya satu program pengajaran
Ø dilakukan dengan cara pre test dan post test
Manfaat tes formatif:
1) bagi siswa: - penguasaan program secara menyeluruh
- sebagai penguatan (reinforcement)
- sebagai usaha perbaikan ( feed back)
2) bagi guru: - sejauh mana bahan telah dikuasai siswa
- bagian mana materi yang belum dimiliki oleh siswa
c) tes sumatif :
dilakukan setelah keseluruhan program selesai (akhir catur wulan/akhir semester)
Manfaat sumatif:
1) untuk menentukan nilai.
2) untuk menentukan program baru
3) catatan kemajuan (rapor) belajar siswa.
CIRI CIRI TES
Ø Ciri-ciri tes yang baik sebagai alat ukur:
1. Validitas; sebuah tes dikatakan vakid apabila tes itu tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Contoh: untuk mengukur besarnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, diukur melalui : kehadiran, perhatian trhadap pelajran, ketepatan menjawab pertanyaan
Macam validitas: validitas isi (content validity), validitas logis (logical validity), validitas ramalan (predictive validity), validitas kesejajaran (concurrent validity).
2. Reliabilitas; dapat dipercaya ,tepat, ajeg.
3. Obyektif; tidak ada unsur pribadi yang mempengaruhi
a. Subyektif; terdapat unsur pribadi yang mempengaruhi
• Faktor faktor yang mempengaruhi subyektifitas.
a. Bentuk tes; tes bentuk uraian.
b. Penilai; kesan penilai terhadap siswa, tulisan, bahasa, waktu mengadakan peneliaian, kelelahan, dsb.
4. Praktikabilitas.
a. Mudah dilaksanakan
b. Mudah pemeriksaan
c. Dilengkapi dengan petunjuk
5. Ekonomis; tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak, waktu yang lama.
VALIDITAS
§ Tes dikatakan valid apabila mengukur terhadap apa yang akan diukur.
§ Validitas logis.
Logis berasal dari kata logika yang artinya penalaran.
§ Validitas empiris.
Empiris artinya penglaman.
Ada dua macam validitas empiris:
a. Validitas ada sekarang (concurrent)
b. Validitas ramalan (predictive)
CARA MENGETAHUI VALIDITAS ALAT UKUR
§ Teknik korelasi produk moment
Koefisien korelasi:
§ Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
§ Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
§ Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
§ Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
§ Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah
VALIDITAS BUTIR ATAU VALIDITAS ITEM
Masukkan ke dalam korelasi produk momen.
No | Nama | X (skor item) | Y (skor total) | Ket |
1 2 3 4 5 6 7 8 | A B C D E F G H | 1 0 1 1 1 0 1 1 | 8 5 3 5 6 4 7 8 |
RELIABILITAS
§ Berkaitan dengan kepercayaan
§ Berkaitan dengan ketetapan hasil tes
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TES.
1. Jumlah items
Berkaitan dengan penambahan jumlah items dapat digunakan rumus Spearman – Brown.
Keterangan:
Rnn = koefisien reliabilitas setelah ditambah butir soal
n = berapa kali butir soal ditambah
R = koefisien reliabilitas sebelum ditambah
Contoh:
suatu tes terdiri atas 40 soal mempunyai koefisien reliabilitas 0,70. kemudian soal tersebut ditambah menjadi 60 butir soal. Berapa koefisien reliabilitas baru setelah butir soal ditambah?
2. Berhubungan dengan tercoba.
Lanjutan........
a. Suatu tes yang diujicobakan pada elompok yang besar`akan mencerminkan keragamaan hasil.
b. Tes yang diujicobakan pada kelompok yang bukan terpilih akan menunjukan reliabilitas yang lebih besar dari pada kel yang diambil secara acak.
3. Hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan tes
a. Petunjuk tes
b. Pengawas tes
c. Suasana lingkungan tes
CARA MENCARI BESARNYA RELIABILITAS
1. Metode bentuk paralel (equivalent)
a) dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan (alterned form method /parallel forms)
b) disebut juga dengan double test – double trial method
c) penggunaan metode ini baik karena dapat menghindarkan kesan practice- effect dan carry - over effect
2. Metode tes ulang ( test-retest method) atau sering disebut single - testdouble trial method
§ Dalam metode ini satu tes diuji cobakan dua kali
§ Metode ini disebut juga dengan self corelation method
3. Metode belah dua (split half metode)
§ Metode ini disebut juga dengan single test single trial method
Lanjutan
Kemudian gunakan rumus : Spearman – Brown sebagai berikut
Ada dua cara membelah butir soal :
a) Atas dasar ganjil - genap. Pembelahan ganjil-genap dapat juga menggunakan rumus Flenagan :
No | Nama | Items ganjil (X) 1,3,5,7,9 | Items genap (Y) 2,4,6,8,10 |
1 2 3 4 5 6 7 8 | A B C D E F G H | 5 3 0 3 3 4 4 3 | 3 2 4 2 3 0 3 5 |
b) Penggunaan Rumus Rulon
Contoh:
Penggunaan Rumus Kuder – Richardson
p : proporsi jawaban benar
q : proporsi jawaban salah
n : banyaknya item
S : standar deviasi
TABEL PERHITUNGAN MENCARI RELIABILITAS TES DENGAN KR-20
No | Nama | No Item | |||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | S. TOT | ||
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | A B C D E F G H I J | 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 | 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 | 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 | 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 | 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 | 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 | 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 |
Sumber: Perkuliahan Evaluasi Pengajaran Geografi
Oleh: Dr. Moertedjo, M.Si.
Post a Comment
Komentarlah yang baik.
Tujukkan Karakter Bangsa Indonesia.